Apa kabar kawan?
Semoga kalian baik-baik saja dan tetap tertarik blog ini ya! Mungkin kalian
kaget mendengar kata segitiga bermuda, sebagian dari kalian pasti masih
berfikir, “Segitiga apaan ini? koq namanya bermuda, memang ada segitiga bertua?
Segitiga Bermuda di Peta |
Eiits tunggu dulu!
Bagi sobat yang belum tahu apa itu segitiga bermuda, saya akan kasih bocoran
sedikit. Pertama lihatlah peta duniamu atau globe, lalu carilah wilayah Amerika
Tengah. Setelah ketemu cari Pulau Bermuda, Miami dan Puerto Riko. Ambil
penggaris dan hubungkan ketiga tempat diatas sehingga terbentuklah sebuah
segitiga. Nah, inilah area yang disebut “Segitiga Setan” atau yang lebih
terkenal dengan Segitiga Bermuda(Bermuda Triangle).
Cerita tentang
anehnya kawasan segitiga bermuda memang sudah ada sejak zaman pelayaran(abad
ke-13). Pada saat itu Christoper Colombus dan para awaknya melihat semacam
cahaya yang sangat terang di cakrawala ketika melintasi daerah segitiga
bermuda. Pada saat itu alat navigasi dan kompas juga tidak berfungsi.
Salah satu kejadian
yang paling terkenal adalah peristiwa hilangnya pesawat milik penerbangan 19. Penerbangan 19 adalah kode dari 5
pesawat pengebom milik pangkalan udara Amerika Serikat. Peristiwa itu terjadi
setelah 5 pesawat itu lepas landas dari Fort
Lauderdale, Florida untuk menuju Britania Raya. Ketika melewati wilayah
segitiga bermuda, para pilot mengirim laporan menghadapi cuaca buruk. Anehnya
setelah itu tiba-tiba 5 pesawat hilang dari radar sesaat setelah melaporkan
suatu pemandangan yang ganjil.
5 pesawat penerbangan 19 |
Mengetahui hal tersebut,
pangkalan udara Amerika Serikat mengirim regu penyelamat untuk menolong para
pilot pesawat penerbangan 19. Namun setelah beberapa hari nyatanya para pilot
pesawat penerbangan 19 tidak juga ditemukan, malah regu penyelamat yang dikirim
juga tak pernah kembali. Hal yang lebih aneh lagi adalah tidak ditemukannya
puing-puing pesawat penerbangan 19 di kawasan segitiga bermuda. Padahal
pesawat-pesawat itu dirancang untuk mengapung jika terjatuh lautan.
Selain kejadian di atas masih banyak
serentetan peristiwa hilangnya pesawat dan kapal di area segitiga bermuda. Diantaranya adalah kejadian berikut:
·
1840: HMS Rosalie
·
1872: The Mary
Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga
bermuda
·
1909: The Spray
·
1918: USS Cyclops
(AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas
mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik
untuk pelayaran
·
1926: SS Suduffco
hilang dalam cuaca buruk
·
1938: HMS Anglo
Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
·
1945: Penerbangan 19
menghilang
·
1952: Pesawat British
York transport lenyap dengan 33 penumpang
·
1962: US Air Force
KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
·
1970: Kapal barang
Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
·
1972: Kapal Jerman,
Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
·
1976: SS Sylvia L.
Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda
·
1978: Douglas DC-3
Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio
terputus
·
1980: SS Poet;
berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
·
1995: Kapal Jamanic K
(dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
·
1997: Para pelayar
menghilang dari kapal pesiar Jerman
·
1999: Freighter
Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent
Walaupun banyak kapal dan pesawat
hilang di segitiga bermuda tapi ada juga pilot dan kru kapal yang lolos dari
maut setelah mengalami hal ganjil di daerah itu. Rata-rata dari kru kapal yang
selamat mengatakan bahwa mereka memasuki kabut tebal, alat navigasi tidak
berfungsi dan seolah-olah langit serta laut menjadi terbalik. Senada dengan
pernyataan kru kapal sebelumnya, beberapa pilot pesawat komersial yang selamat
mengatakan bahwa mereka memasuki sebuah lorong udara kemudian kompas mereka
tidak berfungsi. Pesawat berputar hebat sehingga para pilot ini tidak dapat
membedakan antara atas dan bawah, tetapi sesaat kemudian keadaan menjadi normal
kembali.
Dari kesaksian
diataslah mulai mucul banyak hipotesa tentang apa yang menjadi sebab banyaknya
kecelakaan di kawasan segitiga bermuda di antara adalah
a)
Gempa laut dan
gelombang besar
Teori ini mengatakan
gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang
dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali dan langsung menuju
dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun hubungannya dengan
pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tersebut menyebabkan hilangnya
keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi pilot untuk menguasai
pesawat.
b)
Gravitasi
Gravitasi (medan
graviti terbalik, anomali magnetik graviti) dan hubungannya dengan apa yang
terjadi di Segitiga Bermuda; sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik
lainnya di dalam pesawat pada saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan
goncang dan bergerak tidak normal, begitu juga dengan kompas pada kapal, yang
menunjukkan kuatnya daya magnet dan anehnya gravitasi yang terbalik
c)
Pangkalan U.F.O.
Pemerintah dan
Akademis Independen A.S. mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat
tersebut merupakan Pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau
diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial
tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya
dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah
Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.
d)
Lorong waktu (worm
holes)
Dalam sejarah, orang,
kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara
misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya
adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.
Seorang ilmuwan
Amerika yang bernama Ado
Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa
melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan
lorong waktu.
Dalam penyelidikannya
terhadap lorong waktu, John
Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai
berikut:
o
Obyektifitas
keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak
dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak
mutlak, karena kadang-kadang ia akan membukanya.
o
Lorong waktu dengan
dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem
waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki
masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah
maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa
diam membeku.
o
Terhadap dunia fana
di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika
keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.
o
Disebabkan lorong
waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam
membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50
tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Meskipun beberapa
teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan
seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan
menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.
e)
Gas Methana dan
pusaran air
Penjelasan lain dari
beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius
adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan
untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat.
Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa
orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya
pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut Bill Dillon
dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah
segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir
benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk kalau gas
metana menumpuk di bawah dasar laut yang tidak dapat ditembusnya. Gas ini dapat
muncul secara tiba-tiba dari dasar laut retak.
Air yang dilalui gas
ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya putih". Blow out
serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran
minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa
sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot
pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan
air yang semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi didasar laut,
menimbun mereka semua.
Dengan kejadian dan
hipotesa di atas sebenarnya sudah membuat segitiga bermuda untuk menjadi tempat
yang berbahaya dan ditutup untuk jalur penerbangan dan pelayaran. Sayangnya
potensi wisata Pulau Bermuda mampu
mengalahkan semua resiko di atas. Berita tentang misterusnya segitiga bermuda
justru membuat orang penasaran untuk mengunjunginya.
Hal ini juga sama
dengan apa yang dikatakan perusahaan asuransi laut Lloyd’s of London bahwa
segitiga bermuda adalah lautan biasa yang tidak berbahaya. Jumlah kecelakaan di
perairan lain pun ada yang melebihi banyaknya kasus di kawasan itu. Penjaga
pantai pun mengatakan asal tidak membawa muantan berlebih, semua orang bisa
melewati pulau ini dengan aman.(thanks vic )
mekanisme gas metana di laut |
Penjelasan
lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara
misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan
untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat.
Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa
orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya
pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut
Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya.
Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang
tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk
kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yang tidak dapat ditembusnya. Gas
ini dapat muncul secara tiba-tiba dari dasar laut retak.
Air
yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya
putih". Blow out serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak
menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang
dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia
yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas
retakan dasar laut, lalu tanah dan air yang semula naik ke atas tapi kemudian
mengendap lagi didasar laut, menimbun mereka semua.
Dengan
kejadian dan hipotesa di atas sebenarnya sudah membuat segitiga bermuda untuk menjadi
tempat yang berbahaya dan ditutup untuk jalur penerbangan dan pelayaran.
Sayangnya potensi wisata Pulau Bermuda mampu
mengalahkan semua resiko di atas. Berita tentang misterusnya segitiga bermuda
justru membuat orang penasaran untuk mengunjunginya.
Hal
ini juga sama dengan apa yang dikatakan perusahaan asuransi laut Lloyd’s of
London bahwa segitiga bermuda adalah lautan biasa yang tidak berbahaya. Jumlah
kecelakaan di perairan lain pun ada yang melebihi banyaknya kasus di kawasan
itu. Penjaga pantai pun mengatakan asal tidak membawa muantan berlebih, semua
orang bisa melewati pulau ini dengan aman.(thanks vic )
0 komentar:
Posting Komentar