Kamis, 06 Maret 2014

Fakta: Capung, Serangga Purba yang Luar Biasa



Halo kawan kali ini kita akan bahas tentang hewan unik yang satu ini. Walaupun tubuhnya kecil ternyata dia sudah hidup sejak beribu tahun yang lalu dan mempunyai fisik yang kuat. Siapa dia? Yak, capunglah jawabannya. Serangga terbang yang biasa kita temui di sawah atau pekarangan ini ternyata telah hidup sejak zaman dinosaurus. Hebat kan, tapi mungkin di daerah kalian disebut dengan nama yang berbeda seperti papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang(Jw), dan Dragonfly(Ing). Sedangkan nama ilmiah capung sendiri adalah Anisoptera sp.
Ciri-ciri capung adalah serangga dengan sepasang sayap yang terbuka dengan abdomen besar. Wilayah penyebarannya cukup luas mulai dari desa sampai kota. Hal ini dikarenakan kekuatan terbang yang luar bisa dari capung itu sendiri. Selain itusebagai serangga capung berkembang biak dengan bertelur dan mengalami tahapan metamorfosis tidak sempurna.
Tahapan awal daur metamorfosis capung adalah telur kemudian menetas menjdi nimfa(serangga muda) walupun dibilang nimfa sebenarnya 80% waktu hidup capung berada dalam tahap ini. Nimfa capung hidup di dalam air dengan memakan binatang kecil. Kemampuan akselerasi yang luar biasa membuat nimfa capung menjadi salah satu predator yang sukses.
Setelah itu nimfa capung akan memanjat permukaan air untuk kemudian beranti kulit menjadi hewan dewasa. Capung dewasa memiliki kemampuan terbang yang berbeda dari kebanyakan serangga lainnya. Capung dewasa mampu terbang ke arah samping dan belakang. Hal ini  selain disebkan luasnya jarak pandang capung juga dikarenakan getaran sayap berfrekuensi tinggi. Bahkan dengan kemampuan inilah yang akhirnya mengilhami manusia membuat helikopter.
Selain hal di atas National Geographic juga mencatat bahwa capung Globe Skimmer adalah hewan di muka bumi yang memiliki rute migrasi terpanjang. Hal ini dikarenakan rute Capung Globe Skimmer mengelilingi bmi mampu mengalahkan jarak yang ditempuh paus dan burung walet. Kemampuan terbang jarak jauh ini didapat dengan memanfaatkan arah angin bumi  

0 komentar:

Posting Komentar