Halo teman-teman, gimana kabarnya?
Semoga kalian sehat-sehat saja. Maaf ya kalo nge-postnya lama banget!!
Oke
, kali ini kita akan membahas tentang manusia kerdil. Mungkin teman-teman akan
bertanya-tanya manusia kerdil atau kurcaci itu beneran gak sih? Koq banyak
cerita yang membahas mereka. Mulai Snowwhite sampai film layar lebar yang
sangat terkenal “The Hobbit”. Penasaran kan, silakan simak ulasan singkat
berikut.
film The Hobbit |
Seperti
kita ketahui Indonesia yang berada di khatulistiwa adalah tempat yang indah dan
ideal untuk tempat tinggal. Hal ini dikarenakan wilayah khatulistiwa mendapat
sinar matahari sepanjang tahun dengan curah hujan intensitas sedang sampai
tinggi. Tak khayal bahwa Kepulauan Indonesia telah ditinggali sejak zaman pra
sejarah.
Fakta
ini didukung dengan banyaknya ditemukan fosil manusia purba di wilayah
Indonesia seperti Pithecanthropus
erectus, Homo wajakensis, Meganthropus paleojavanicus dan masih banyak lagi
fosil yang telah ditemukan di seluruh Indonesia. Para manusia purba ini diduga
berasal dari Benua Asia dan Benua Australia yang tidak dapat kembali karena
terjadi perpecahan benua.
Banyaknya
penemuan fosil manusia purba ini mendorong para ahli arkeologi dan paleontologi
dari berbagai negara melakukan ekspedisi dalam rangka pencarian situs-situs
purbakala baru di Indonesia. Salah satunya adalah tim gabungan dari
Australia-Indonesia. Tim dari Australia dipimpin oleh Mike Morwood dari Universitas New
England dan
tim Indonesia dipimpin oleh Raden Pandji Soejono dari Puslitbang
Arkeologi Nasional.
Snow white dan 7 kurcaci |
Kerjasama
ini dimulai pada tahun 2001 dengan tujuan utama mencari jejak-jejak migrasi
nenek moyang suku aborigin. Salah satu situs yang menjadi objek penelitian
adalah Liang Buana yang berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Pada
September 2003, ketika penggalian mencapai 5 meter(selama penelitian belum
pernah sedalam itu) ternyata ditemukan sebuah fosil utuh(sebenarnya lebih mirip
mayat yang dimumikan dan tidak membatu) berbentuk manusia dengan ukuran jauh
lebih kecil.
Awalnya
para arkeolog ini mengira fosil ini adalah fosil anak-anak atau kera,tetapi
setelah digali secara lebih lanjut ternyata malah ditemukan 8 fosil dengan
ciri-ciri dan ukuran yang identik. Diperkirakan usia fosil ini sekitar
94.000-13.000 tahun. Umur fosil ini memang sulit dikenali dikarenakan kondisi
fisil yang tidak membatu sehingga analisis metode radioaktif karbon tidak dapat
dilakukan.
Situs Purbakala Liang Buana |
Penemuan
fosil manusia kerdil ini yang kemudian diberi nama Homo floresiensis sempat menggegerkan dunia. Dengan berpegang pada
adanya manusia spesies baru, maka arkeolog di berbagai belahan bumi
berlomba-lomba melakukan penggalian untuk mencari spesies manusia kerdil ini di situs purbakala negara masing-masing.
Walaupun begitu ternyata tidak ada satu fosil spesies manusia purbakala pun
yang memiliki ciri yang sama dari Homo
floresiensis ini.
manusia modern dan H.florosiensis |
Fakta
inilah yang mengundang perdebatan apakah Homo
floresiensis memang spesies manusia baru atau bukan. Permasalahan ini
sangat menarik para arkeolog dalam maupun luar negeri untuk melakukan
penelitian di Liang Buana.
Salah satunya adalah tim yang dipimpin Prof. Teuku
Jacob dari UGM. Beliau dengan tim yang terdiri dari para pakar dari berbagai
disiplin ilmu, mulai dari ahli gizi, anatomi, morfologi, geografi, dan
arkeologi tentunya.
Setelah melakukan penelitian dan observasi lapangan, Om
Jacob perbendapat bahwa Homo floresiensis
adalah bentuk Homo(manusia modern) yang mengalami mikrosefali(kerdil)
disebabkan kurangnya nutrisi karena isolasi geografi seperti gajah dan manusia
di Pulau Kreta. Beliau perpendapat bahwa sebenarnya mereka adalah nenek moyang
orang-orang flores masa sekarang yang berasal dari ras Australomelanosoid.
Pendapat
ini ternyata banyak ditentang oleh arkeolog mancanegara, sehingga memunculkan
kontroversi hebat yang mengakibatkan ditutupnya situs Liang Buana bagi arkeolog luar negeri.
Sesudah
tahun 2007 situs Liang Buana kembali dibuka untuk penelitian bagi arkeolog
mancanegara, yang pada tahun 2009 mengemukakan hipotesis bahwa mereka adalah
spesies yang berbeda dari manusia modern. Lalu kenapa hanya ada di flores?
entahlah semuanya masih misteri. Yang jelas mereka(manusia kerdil) pernah
tinggal di bumi dan mungkin sekarang mereka telah menyeberang ke dunia dongeng,
mengawasi kita dari balik buku cerita.(thanks vic)
0 komentar:
Posting Komentar